SR-SERGAI Beras organik kini menjadi salah satu Program Unggulan Kawasan Perdesaan, hal ini sejalan dengan Visi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tahun 2018 yaitu meningkatkan perekonomian desa. Keunggulan beras organik seperti “Sri Wangi” ini yang telah tersedia di supermarket besar di Kota Medan. Beras ini juga zero pestizide dengan sertifikasi Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos) Tahun 2016.
Selain itu beras lebih harum, tidak mudah basi, lebih pulen dan aman serta sehat untuk dikonsumsi sesuai dengan pola hidup sehat. Terlebih dengan metode pengemasan menggunakan alat Vacum Packing Machine yang membuat beras dalam kemasan tidak bisa masuk kutu beras dan kotoran lainnya dan mesin ini juga merupakan salah satu bentuk bantuan dari Bank Indonesia (BI)
Demikian disampaikan oleh Bupati Sergai Ir. H.Soekirman dalam sambutannya pada acara Pashing Outdan Launching Beras Organik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Karya Klaster Padi Binaan Kantor Perwakilan BI Sumut bertempat di Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu, Kamis (18/1).
Sejalan dengan telah diterimanya Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini menjadi anggota Asia Local Government For Organic Agriculture (ALGOA) tahun lalu, terwujud karena memang petani-petani organik ini terus menerus memberikan laporan dan kegiatan pengembangan pertaniannya yang semakin banyak diminati.
Seperti hari ini terdapat 3 (tiga) segi yang selalu dikumandangkan yaitu Pemerintah, Pengusaha, dan Rakyat. Jika ketiga segi ini kompak dan saling bersinergi dengan baik, tentu ini akan menjadi salah satu kabupaten terbaik di Indonesia dengan masyarakat yang meningkat taraf perekonomiannya.
Kemudia untuk mendukung rencana Desa Agrowisata, maka diingatkan kepada kita semua untuk mengutamakan kebersihan sarana umum seperti toilet sebagai cermin utama suatu tempat agar menjadi pilihan utama masyarakat berkunjung ke desa ini. Oleh karenanya dengan pertemuan hari ini, kita berharap kedepannya kita dapat terus mendampingi para petani guna meningkatkan kesejahteraan mereka, pungkas Bupati Soekirman.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provsu Arif Budi Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pashing out tidak akan sukses tanpa dukungan dan partisipasi dari semua pihak termasuk pemerintah daerah dan para petani. Pashing Out adalah akhir pembinaan dan pendampingan klaster padi Gapoktan Sei Karya yang dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga sekarang.
Selain pada Gapoktan Sri Karya Desa Pematang Setrak, BI juga melaksanakan pendampingan di 2 klaster desa pesisir yaitu Desa Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan dan Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu yang bergerak dibidang pertanian dan perikanan sesuai dengan potensi lokal yang ada, ujar Arif Budi Santoso.
Terkait pertanian organik di Sergai lanjut Ketua BI Provsu, dimulai pada tahun 2013 karena Sergai merupakan daerah yang menjadi salah satu penyumbang produksi padi terbesar di Sumut.( BD-01)