Sergai.com, Sumatera Utara, MES SUMUS, MUSWIL III, Gubernur Medan, Tengku Erry Nuradi – Bagi insan-insan pegiat ekonomi syariah di Sumatera Utara, mengawali tahun baru 1439H ini bertepatan dengan berakhirnya periode 1436 H-1439 H kepengurusan MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) wilayah SU. Dibawah kepemimpinan Dr. Ir. T. Ery Nuradi M.Si, MES SU telah berhasil memasyarakatkan nilai-nilai syariah sehingga mampu meningkatkan pengamalan keuangan syariah, konsumsi produk/makanan halal serta zakat produktif untuk pengentasan kemiskinan.
ndikator keberhasilan diatas, menjadi faktor yang mendorong beberapa tokoh peduli/pegiat ekonomi syariah, mengunjungi rumah dinas pada pagi hari 1 Muharram 1439H, untuk meminta kesediaan ketua umum melanjutkan kepemimpinan MES periode 1439H-1442H. Demikian pengakuan Riyadil Akhir (unsur Pemerintah) dan Indra Kesuma Yuzar (ketua ASBISINDO SU), selaku yang turut menjadi delegasi pagi itu.
MUSWIL SU periode yang ke III tahun ini telah ditetapkan penyelenggaraannya pada hari sabtu tanggal 7 Oktober 2017. Mengambil tempat di Gedung Bina Graha PEMPROVSU Jalan Diponegoro No. 21 A Medan . Agenda acara sebanyak 2 sesi, terdiri dari: sesi Ceramah Umum tentang Pengalaman Konversi Bank Aceh Syariah oleh Hazirin (Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah) dan Sesi pemilihan pengurus yang akan dibuka oleh Muliaman D. Hadad (Ketua umum DPP MES). MUSWIL akan berlangsung dari jam 09:00 sampai jam 12:00.
MUSWIL ini akan dihadiri oleh Wimboh Santoso (ketua OJK), bersama 200 orang peserta undangan, yang terdiri dari utusan dari sepuluh pengurus daerah MES Sumatera Utara, serta para pegiat ekonomi syariah dari lembaga keuangan syariah, Akademisi, Ormas maupun pemerhati MES dan unsur pemerintah se Sumatera Utara.
Sugianto selaku sekretaris panitia, menambahkan informasi, bahwa MES Pusat berdiri sejak 1 Muharram 1422 H atau 26 Maret 2001 M dan dideklarasikan pada hari Selasa, tanggal 2 Muharram 1422 H di Jakarta. Saat ini telah tersebar di 23 Provinsi, 35 Kabupaten/Kota dan 4 wilayah khusus di luar negeri yaitu Arab Saudi, United Kingdom, Malaysia dan Jerman. Berturut-turut ketua Umum DPP MES adalah Dr. Iwan Pontjowinoto, Dr. Aries Muftie dan ketua saat ini (periode 1435-1439) Dr. Muliaman D. Hadad. MES memiliki tugas pokok mensosialisasikan ekonomi syariah Dengan moto “Memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat”.
MES ini adalah masyarakat ekonomi syariah yang mengembangkan suatu sistem ekonomi syariah yang bertujuan untuk kepentingan umat peningkatan ekonomi masyarakat dan umat islam, produk-produk yang halal , sistem keuangan yang halal berdasarkan syariah. Begitu ungkapan Dicky Zulkarnain selaku anggota bidang komunikasi dan hubungan masyarakat MES Sumut tentang MES Sumut.
“Masyarakat islam di Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar dan dengan cara-cara yang halal berbasis syariah. Kegotongroyongan umat dapat dilaksanakan dan ditingkatkan lebih untuk agama dan bangsa Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Muswil hari ini untuk memilih pengurusan baru dan ketua di Sumatera Utara” Katanya.
MES menjadi mitra strategis MUI, Pemerintah dan otoritas (BI dan OJK) dalam mengembangkan ekonomi syariah. Beberapa kegiatan MES yang monumental antara lain: 1) bersama MUI mendorong pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Keuangan Syariah Dunia. 2) menerbitkan pedoman praktis pengelolaan bisnis syariah dalam bentuk buku, 3) bersama Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyusun Pedoman Umum Good Governance Bisnis Syariah, 4) bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika menyediakan aplikasi Open Source untuk Koperasi Syariah dan Amil Zakat, 5) bersama Kementrian Perumahan Rakyat memperkenalkan instrumen wakaf sebagai penyedia tanah untuk pembangunan Rumah Susun, 6) bersama BI dan IAEI menyelenggarakan Forum Riset Perbankan Syariah dan penerbitan Jurnal Ilmiah Nasional “Islamic Finance Journal” secara tahunan, 7) bersama Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal Syariah.
Saparuddin Siregar selaku ketua panitia, menuturkan bahwa pengurus periode 1436H-1439H memiliki peluang yang besar untuk mensyariahkan ekonomi secara luas di Sumatera Utara. Peluang ini seiring dengan ghirah ekonomi syariah yang sedang bergelora, yaitu terdapatnya wacana mengembangkan pariwisata syariah, wacana spin off Bank Sumut Syariah dan juga keinginan menyatukan kekuatan ekonomi umat sebagai efek dari gerakan 212 tahun lalu.
Karena itu, melalui MUSWIL ini diharapkan menghasilkan kepengurusan yang handal, solid dan berkomitmen mengamalkan nilai-nilai syariah untuk jihad ekonomi syariah selama tiga tahun mendatang. “Kami mengundang anda dan semua Insan Ekonomi Syariah untuk hadir memberi masukan dan dukungan, tapi jangan lupa konfirmasi untuk penyiapan tempat dan konsumsi ya..!” Ujar Saparuddin Siregar menutup keterangannya.
(DF)