SR-SERGAI Faham yang benar itu harus sampai keakar-akarnya, begitu juga faham radikal, tetapi tidak bertindak radikal dan tidak melakukan tindakan radikalisme, harus tetap sesuai dengan UU dan Peraturan.
Jika hari ini ada kelompok yang mencoba ingin mengubah Pancasila dan UUD 1945, atau ingin mengubah dan menistakan Islam, harus dilawan dengan faham yang radikal, tidak ada tawar menawar dan negoisasi hanya dilakukan sesuai dengan UU dan proses hukum yang berlaku.
Hal itu disampaikan H.Muhamad Syafei yang dikenal dengan Romo, anggota DPR-RI Komisi III Fraksi Gerindra dan Ketua Pansus UU Terorisme bertindak sebagai narasumber acara Seminar Nasional yang dilaksanakan Al-Ittihadiyah Tebing Tinggi dengan thema “Radikalisme bukan Solusi” Sabtu(19/8) di Gedung Hj.Sawiyah Jl.Sutomo Tebing Tinggi.
Selain Romo, Kapolres Tebing Tinggi AKBP.Hj.Ciceu Cahyati juga bertindak sebagai narasumber, dan Ketua Al-Ittihadiyah Sumut H.Syafaruddin Siahaan, selaku Keynote Speaker Walikota Tebing Tinggi Ir H.Umar Zunaidi Hasibuan,MM.
peserta yang mengikuti Seminar sebanyak 300 orang dari perwakilan pelajar SMA Se Kota Tebing Tinggi, Anggota Polres Tebing Tinggi, Pimpinan Ormas-ormas Islam dan para tokoh agama.
Mengawali penyampaian materinya dalam seminar ini M.Syafei lebih dahulu membeberkan sejarah lahirnya Kemerdekaan RI, dan lahirnya Pancasila dan UUD.1945, bagaimana Bung Karno dengan pemikiran yang sangat radikal dan bertoleransi Islam dalam melahirkan Pancasila dan UUD 1945.
Dan saat ini kita harus mampu menghadapi apa yang sedang dicari oleh negara Adikuasa bersama sekutunya dengan Geo Politiknya, yakni mencari sumber Energi, Pemasaran Produksi dan tempat pemukiman, dan ini harus dilawan dengan faham radikal bukan tindakan radikalisme.
“ saat ini Indonesia menjadi sasaran dari geo politik tersebut dengan mengembangkan beberapa program yang didesain secara baik, diantaranya melemahkan melalui LGBT, Narkotika dan terorisme, jika mereka berhasil mengobok-oboknya maka lemahlah Indonesia dan akhirnya mereka kuasai,” ujarnya.
Untuk itu jangan biarkan dan tidak begitu mudah terprofokasi bangsa kita, jangan biarkan menjauhkan umat Islam sebagai warga terbesar dan menjauh dari Kita suci Al-Quran sebagai tuntunan, ini pelemahan yang sangat berbahaya.
Pada Kesempatan yang sama Walikota Tebing Tinggi Ir H.Umar Zunaidi Hasibuan MM sebagai Keynote speaker yang membuka resmi seminar ini menyampaikan apresiasi dan salut terhadap Al-Ittihadiyah Tebing Tinggi meskipun baru terbentuk pengurusnya sudah mampu melaksanakan seminar nasional ini menghadirkan narasumber tokoh nasional Muhammad Syafei.
Dalam materi yang disampaikan H.Umar Zunaidi Hasibuan, Radikalisme itu merupakan satu paham yang menginginkan perubahan secara keras, dan dilakukan tanpa mematuhi konstitusi, sama halnya dengan pemaksaan kehendak.
Radikalisme dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan di daerah, berpengaruh besar pada kegiatan perekonomian suatu wilayah dan menghambat proses jalannya pembangunan diwilayah tersebut, dapat melahirkan disintegrasi membuat daerah terpisah dan terpecah belah.
“ saat mengetahui Radikalisme sebuah ancaman stabilitas Negara, dan mempengaruhi jalannya Pembangunan di Pusat maupun didaerah, mengtasinya dengan memperkuat nilai-nilai 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” Terang Walikota.
Walikota berharap, untuk itu jangan lakukan tindakan Radikalisme dalam suatu Bangsa, Daerah atau rumah tangga, jiwa Pancasila itu musyawarah dan mufakat, bukan vooting, jika ingin perubahan lakukan secara konstitusi.
“ Demikian di Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi menjadikan Indonesia ini lengkap. dan tidak lengkaplah Indonesia tanpa Kota ini, apalagi Tebing Tinggi merupakan salah satu Kota penyangga tumbuhnya perekonomian nasional yang sudah ditetapkan Pemerintah puast,” tungkasnya ( BD01)